Kota Semarang yaitu ibukotaProvinsiJawa Tengah, Indonesia sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Ajang. Sebagai salah satu kota paling mengembang di Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai banyak masyarakat yang hampir mencapai 2 juta jiwa. Bahkan, Area Metropolitan Kedungsapur (Kendal, Demak, Ungaran Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Purwodadi Grobogan) dengan masyarakat sekitar 6 juta jiwa, yaitu Wilayah Metropolis terpadat ke 4, setelah Jabodetabek (Jakarta), Gerbangkertosusilo (Surabaya), dan Bandung Raya. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan Semarang ditandai pula dengan munculnya beberapa gedung pencakar langit di beberapa sudut kota. Sayangnya, pesatnya banyak masyarakat membikin kemacetan lalu lintas di dalam Kota Semarang semakin parah. Kota Semarang dikepalai oleh wali kota Hendrar Prihadi, S.E, M.M. Kota ini terletak sekitar 466 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya, atau 624 km sebalah barat energi Banjarmasin (via udara).[2] Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat.Luas Kota 373.67 km2
» Luas Wilayah : 373,78 km² (BPS 2013) » Banyak Masyarakat : 1.488.035 (DKCS 2013) » Range Alokasi Kode POS : 501 xx - 502 xx » Range Realita Kode POS : 50111 - 50271
Kawasan dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit, yakni sekitar 4 kilometer dari garis pantai. Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan kota bawah. Kawasan kota bawah seringkali dilanda banjir, dan di sejumlah kawasan, banjir ini disebabkan luapan air laut (rob). Di sebelah selatan yaitu dataran tinggi, yang dikenal dengan sebutan kota atas, di selanya meliputi Kecamatan Candi, Mijen, Gunungpati,Tembalang dan Banyumanik. Pusat pertumbuhan di Semarang sebagai pusat kegiatan dan aglomerasi masyarakat muncul dibuat menjadi kota kecil baru, seperti di Semarang bagian atas tumbuhnya kawasan Banyumanik sebagai pusat kegiatan dan aglomerasi masyarakat Kota Semarang bagian atas menjadikan kawasan ini cukup padat. Fasilitas umum dan sosial yang mendukung kegiatan masyarakat dalam melakukan pekerjaan maupun sebagai tempat tinggal juga telah terpenuhi. Banyumanik dibuat menjadi pusat pertumbuhan baru di Semarang bagian atas, dikarenakan munculnya aglomerasi perumahan di kawasan ini. Dahulunya Banyumanik hanya yaitu kawasan sepi tempat tinggal masyarakat Semarang yang melakukan pekerjaan di Semarang bawah (hanya sebagai dormitory town). Namun saat ini kawasan ini dibuat menjadi pusat kegiatan dan pertumbuhan baru di Kota Semarang, dengan dukungan sarana dan prasarana jalan dan aksessibilitas yang terjangkau. Fasilitas perdagangan dan perumahan baru banyak muncul bersamaan di kawasan ini, seperti Carefour, Mall Banyumanik, Ada Swalayan, Perumahan Banyumanik, Perumahan Pucang Gading, dan fasilitas pendidikan patut negeri maupun swasta, seperti Undip, Polines, Unika, dan lain-lain, dengan dukungan akses jalan tol dan terminal moda yang memperlancar transportasi. Cepatnya pertumbuhan di kawasan ini dikarenakan kondisi lahan di Semarang bawah sering terkena bencana rob banjir.
Sejarah
Semarang pada tahun 1770.
Gambar Semarang pada tahun 1859 oleh C. Buddhing
Sejarah Semarang berawal tidak begitu lebih pada abad ke-8 M, yaitu kawasan pesisir yang bernama Pragota (sekarang dibuat menjadi Bergota) dan yaitu bagian dari kerajaan Mataram Lawas. Kawasan tersebut pada masa itu yaitu pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Dampak pengendapan, yang sampai sekarang sedang langsung berlanjut, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu yaitu laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan ada di kawasan Pasar Bulu sekarang dan memanjang turut ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1405 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho membangun kelenteng dan mesjid yang sampai sekarang sedang dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu).
Pada kesudahan abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan (Sunan Pandanaran I), untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu kawasan itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: Asem Arang), sehingga memberikan gelar atau nama kawasan itu dibuat menjadi Semarang.
Sebagai pendiri desa, kemudian dibuat menjadi kepala kawasan setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan kawasan dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran II atau Sunan Pandanaran Bayat atau Ki Ageng Pandanaran atau Sunan Pandanaransaja). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, kawasan Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Karena persyaratan peningkatan kawasan dapat dipenuhi, maka diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten. Pada tanggal 2 Mei1547 bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun 954 H disahkan oleh Sultan Hadiwijaya setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditentukan sebagai hari jadi kota Semarang.
Kemudian pada tahun 1678 Amangkurat II dari Mataram, berjanji kepada VOC untuk memberikan Semarang sebagai pembayaran utangnya, dia mengklaim kawasan Priangan dan pajak dari pelabuhan pesisir sampai utangnya lunas. Pada tahun 1705 Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah ditolong untuk merebut Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi dibuat menjadi kota milik VOC dan kemudian Pemerintah Hindia Belanda.
Pada tahun 1906 dengan Stanblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah Pemerintah Gemeente. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Wali kota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda akhirnya pada tahun 1942 dengan datangya pemerintahan pendudukan Jepang.
Pada masa Jepang terbentuklah pemerintah kawasan Semarang yang dikepalai Militer (Shico) dari Jepang. Ditemani oleh dua orang wakil (Fuku Shico) yang masing-masing dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak mau menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal dengan nama Pertempuran Lima Hari.
Tahun 1946 Inggris atas nama Sekutu menyerahkan kota Semarang kepada pihak Belanda. Ini terjadi pada tanggal l6 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihatnya, pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, wali kota Semarang sebelum proklamasi kemerdekaan. Selama masa pendudukan Belanda tidak ada pemerintahan kawasan kota Semarang. Namun para pejuang di bagian pemerintahan tetap melakukan pemerintahan di kawasan pedalaman atau kawasan pengungsian di luar kota sampai dengan bulan Desember 1948. kawasan pengungsian berpindah-pindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan bersambung dipegang oleh R Patah, R.Prawotosudibyo dan Mr Ichsan. Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berupaya membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti pada masa kolonial dahulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak sukses, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan perihal pemimpin pemerintah kawasan Semarang kepada Mr Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi Kementerian Dalam Negeri di Yogyakarta. Dia menata kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan.
Daftar wali kota
Sejak 1945
Sejak tahun 1945 para wali kota yang menjadi pandu kota besar Semarang yang kemudian dibuat menjadi Kota Praja dan akhirnya dibuat menjadi Kota Semarang yaitu sebagai berikut:
Mr. Moch.lchsan
Mr. Koesoebiyono Tjondrowibowo (1949–1 Juli 1951)
RM. Hadisoebeno Sosrowerdoyo (1 Juli 1951–1 Januari 1958)
Mr. Abdulmadjid Djojoadiningrat (7 Januari 1958–1 Januari 1960)
RM Soebagyono Tjondrokoesoemo (1 Januari 1961–26 April 1964)
Mr. Wuryanto (25 April 1964–1 September 1966)
Letkol. Soeparno (1 September 1966–6 Maret 1967)
Letkol. R.Warsito Soegiarto (6 Maret 1967–2 Januari 1973)
Kolonel Hadijanto (2 Januari 1973–15 Januari 1980)
Kol. H. Iman Soeparto Tjakrajoeda SH (15 Januari 1980–19 Januari 1990)
Kolonel H. Soetrisno Suharto (19 Januari 1990–19 Januari 2000)
Kotamadya Semarang secara definitif ditentukan berlandaskan UU Nomor 13 tahun 1950 tentang pembentukan kabupaten-kabupaten dalam bagian yang terkait Provinsi Jawa Tengah.
Bangetayu Kulon, Bangetayu Wetan, Banjardowo, Gebangsari, Genuksari, Karangroto, Kudu, Muktiharjo Lor, Penggaron Lor, Sembungharjo, Terboyo Kulon, Terboyo Wetan, Trimulyo
Gemah, Kalicari, Muktiharjo Kidul, Palebon, Pedurungan Kidul, Pedurungan Lor, Pedurungan Tengah, Penggaron Kidul, Plamongan Sari, Tlogomulyo, Tlogosari Kulon, Tlogosari Wetan,
Jerakan, Karanganyar, Mangkang Kulon, Mangkang Wetan, Mangunharjo, Randu Garut, Tugurejo
Masyarakat
Masyarakat Semarang umumnya yaitu suku Jawa dan menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Agama mayoritas yang dianut yaitu Islam. Semarang memiliki komunitas Tionghoa yang besar. Seperti di kawasan lainnya di Jawa, terutama di Jawa Tengah, mereka sudah berbaur ikat dengan masyarakat setempat dan menggunakan Bahasa Jawa dalam berkenaan sejak ratusan tahun silam.
Semarang dilalui banyak sungai di tengah kota seperti di Venesia (Italia), sehingga Belanda menyebut Semarang sebagai Venetië van Java.
Kota Lumpia
Lumpia yaitu makanan khas Semarang, yang terbuat dari akulturasi 2 kebiasaan yaitu kebiasaan Jawa dan China.
Kota Atlas
Semarang memiliki semboyan Kota ATLAS akronim (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat), sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota.
The Port of Java
Untuk kebutuhan pemasaran pariwisata, Walikota Semarang mengambil slogan pariwisata Semarang, The Port of Java (Pelabuhannya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Semarang sebagai pusat Pelabuhan Jawa.
Semarang Pesona Asia
Pada tahun 2009 dari wacana beberapa pihak, Walikota Semarang menyetujui slogan "SPA", dimana konsekuensinya, diterapkan pembersihan dan pembangunan dimana mana, (perbaikan arus, jalan, trotoar, taman, penataan pkl)
PSIS Semarang yaitu satu-satunya klub sepak bola profesional di Kota Semarang. Pada musim 1999, PSIS sukses dibuat menjadi juara Liga Indonesia, namun pada musim kompetisi 2000 terdegradasi ke Divisi I. Pada musim 2006 jadi pemain di Divisi Utama Liga Djarum Wilayah 1 dan meraih juara kedua setelah dalam final kalah 0–1 oleh Persik Kediri Pada tahun ini PSIS kembali berlaga di Indonesia Super League tanpa dana bantuan APBD sama sekali.
Semarang United FC yaitu klub sepak bola yang memperturutkan turnamen dalam area Liga Primer Indonesia.
Transportasi
Kota Semarang dapat ditempuh dengan perjalanan darat, laut, dan udara. Semarang dilalui jalur pantura yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di pantai utara Pulau Jawa. Saat ini sedang didirikan jalan tol yang menghubungkan Semarang dengan Solo. Angkutan bus antarkota dipusatkan di Terminal Terboyo, Kecamatan Genuk. Angkutan dalam kota ditanggapi oleh bus kota, angkot, dan becak. Pada tahun 2009 mulai beroperasi TransSemarang, yang juga dikenal dengan BRT (Bus Rapid Transit), sebuah moda angkutan massal meskipun tidak menggunakan jalur khusus seperti busway (Trans Jakarta) di Jakarta.
Semarang memiliki peranan penting dalam sejarah kereta api Indonesia. Di sinilah tonggak pertama pembangunan kereta api Hindia Belanda dimulai, dengan pembangunan jalan kereta api yang dimulai dari desa Kemijen menuju desa Tanggung sepanjang 26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Pencangkulan pertama diterapkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr LAJ Baron Sloet van den Beele, Jumat 17 Juni 1864. Jalan kereta api ini mulai dioperasikan untuk umum Sabtu, 10 Agustus 1867.
Pembangunan jalan KA ini diprakarsai sebuah perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISM) (terjemahan: Perseroan tak bernama Perusahaan Kereta Api Nederland-Indonesia) yang dikepalai oleh Ir JP de Bordes. Kemudian, setelah ruas rel Kemijen - Tanggung, dilanjutkan pembangunan rel yang dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), pada 10 Februari 1870. Semarang memiliki dua stasiun kereta api: Stasiun Semarang Tawang untuk kereta api kelas bidang usaha dan eksekutif, serta Stasiun Semarang Poncol untuk kereta api kelas ekonomi dan angkutan benda/barang. Kereta api di selanya jurusan Semarang-Jakarta, Semarang-Bandung, Semarang-Surabaya, Jakarta-Semarang-Jombang, Jakarta-Semarang-Malang, Semarang-Tegal, dan Semarang-Bojonegoro.
Angkutan udara ditanggapi di Bandara Ahmad Yani, menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota besar Indonesia setiap harinya. Sejak tahun 2008 Bandara Ahmad Yani dibuat menjadi bandara Internasional dengan hal ada penerbangan berlanjut ke luar negri, misalnya ke Singapura dan Kualalumpur. Pelabuhan Tanjung Mas menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota pelabuhan Indonesia; pelabuhan ini juga terdapat terminal peti kemas.
Untuk memperlancar jalur transportasi ke arah kota/kabupaten di Jawa Tengah di Bagian Selatan terutama jalur padat Semarang-Solo, saat ini sedang didirikan Jalan Tol Semarang-Solo. Pada tahap pertama, pembangunan jalan tol tersebut telah dioperasikan beberapa, yaitu Semarang-Ungaran yang telah mulai dipergunakan tahun 2011. Saat ini, pembangunan jalan tol ruas Ungaran-Bawen sedang diterapkan.
Kesehatan (Rumah Sakit)
Terdapat beberapa rumah sakit besar di Semarang sela lain:
RSUP Dr. Karyadi
RSUD Kota Semarang
RSU Tlogorejo
Rumah Sakit Elizabeth
Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto
[[RSU PKU Muhammadiyah Roemani]
Rumah Sakit William Both
Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Pendidikan
Semarang terdapat sejumlah perguruan tinggi ternama patut negeri maupun swasta. Berlandaskan data dari DAPODIK Kota Semarang 2010/2011, perguruan tinggi di Kota Semarang :
Sekolah Tinggi Bahasa 17 Agustus 1945 Semarang •Sekolah Tinggi Elektronika Dan Komputer Pat •Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Anindyaguna •Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bank BPD Jawa Tengah •Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cendekia Karya Utama •Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dharma Putra •Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia •Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pelita Nusantara •Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Semarang •Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Stikubank •Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Totalwin •Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala •Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi •Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hakli •Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo •Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Husada •
Sekolah Tinggi Ilmu Perhubungan •Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming •Sekolah Tinggi Manajemen Transpor Amni •STIKES Karya Husada Semarang •STIKES Telogorejo Semarang •STIMIK Pro Visi •STMIK Himsya
Akademi Akuntansi Dian Kartika •Akademi Akuntansi Effendiharahap •Akademi Bahasa 17 Agustus 1945 Semarang •Akademi Bahasa Asing IEC Semarang •Akademi Kebidanan Abdi Husada •Akademi Kebidanan Karsa Mulia •Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo •Akademi Kebidanan Panti Wilasa •Akademi Keperawatan Asih Husada •Akademi Keperawatan Islam Sultan Agung Semarang •Akademi Keperawatan St Elizabeth Semarang •Akademi Kesejahteraan Sosial Ibu Kartini •Akademi Keuangan Dan Akuntansi Wika Jasa •Akademi Keuangan Perbankan Widya Buana •Akademi Kimia Industri Santo Paulus Semarang •Akademi Manajemen Indonesia Semarang •Akademi Maritim Nasional Indonesia •Akademi Pelayaran Niaga Indonesia •Akademi Perdagangan Tjendekia Puruhita •Akademi Sekretari Marsudirini Santa Maria •Akademi Statistika Muhammadiyah Semarang •Akademi Teknik Perkapalan Veteran •Akademi Teknik Prasetya 28 •Akademi Teknik Wacana Manunggal Semarang •Akademi Teknologi Arie Lasut •Akademi Teknologi Industri Veteran Semarang •Akademi Teknologi Semarang •AMIK Jakarta Teknologi Cipta
Selain itu di Semarang juga terdapat beberapa Sekolah Menengah Atas sangat patut dan unggul ,swasta maupun negeri terkemuka,
Tags (tagged): buku ensiklopedia dunia, kota semarang, kota, semarang pulau jawa, lokasi, salah satu, kota paling, berkembang, pulau jawa kota, langit beberapa, sudut, kota sayangnya pesatnya, daftar isi, geografi, 2 sejarah 3, daftar wali, 3 1, buku, ensiklopedia dunia, 10, kuliner 10 masakan, 10 2, jajan, 10 3 minuman, 10 4, semarang kota semarang